Minggu, 23 Mei 2021

Badai Dalam Rumah Tangga

        Rumah tangga merupakan hal yang sangat strategis dari godaan iblis. Maka dari itu saat berumah tangga harus memiliki ilmu bagaimana mengatasi badai saat melanda rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki permasalahan yang berbeda-beda, serta cara mengatasi setiap permasalahanpun memiliki cara masing-masing. Lalu bagaimana hadapi badai yang menghampiri rumah tangga, ok yuk, Rara kita bahas tentang badai dalam rumah tangga.

Salah satu harapan semua pasangan suami istri adalah menjadi keluarga yang harmonis dan selalu romantis dengan pasangan dan keluarga. Namun, tak bisa dipungkiri jika dalam berumah tangga akan muncul berbagai macam problematika. Mulai dari masalah kecil atau sepele hingga masalah yang lebih besar dan serius.

Nah perlu Rara ketahui nih beberapa badai yang biasanya muncul dalam rumah tangga sehingga membuat rumah tangga tersebut berujung pada perceraian. Beberapa diantaranya adalah kisah nyata nih Rara.

Masalah ekonomi

Masalah ekonomi merupakan hal yang sangat sensitif bagi kepala rumah tangga, suami akan merasa sakit hati dan tidak dihargai apabila seorang istri merasa kebutuhan rumah tangga belum tercukupi. Sementara suami merasa sudah berusaha dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Dikarenakan ekonomi yang kurang baik, membuat istri tidak patuh terhadap suami dan cenderung marah-marah semakin membuat keadaan rumah tidak harmonis. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka akan muncul masalah baru dalam rumah tangga. Sebaiknya masalah ekonomi ditangani Bersama dengan mencari beberapa solusi terbaik.

Kasus fakta yang saya temukan pasangan suami istri berpisah karena masalah ekonomi. Usaha suami bangkrut dan istri meminta berpisah hingga akhirnya istri menikah dengan seorang lelaki kaya raya seperti yang di harapkan. Hingga ketiga anaknya tak terurus dengan baik, dan ibu selalu  memarahi anak-anaknya, karena merasa setiap kali melihat anaknya teringat dengan mantan suaminya.

 

Masalah keturunan

Buah hati merupakan hal yang diharapkan oleh semua pasangan suami istri. Namun ada beberapa kasus pasangan suami istri yang hingga belasan tahun menikah namun belum dikaruniai seorang anak. Hal ini membuat hubungan suami istri tidak harmonis, dan terkadang saling menyalahkan satu sama lain.

Ditambah lagi pertanyaan dari keluarga besar yang selalu membuat pasangan suami istri ini tidak nyaman dan menimbulkan konflik yang sama. Hingga akhirnya beberapa dari pasangan suami istri memilih untuk berpisah karena tidak mendapatkan momongan. Mereka beranggapan bahwa pasangannya tidak subur.

Kisah nyata yang dialami oleh tetangga saya yang sudah lama menikah dan tidak dikaruniai buah hati, hingga akhirnya memutuskan untuk berpisah. Setelah berpisah perempuan itu memutuskan untk menikah lagi dan tak lama dari pernikahannya ia hamil muda. Sedangkan lelaki tersebut tak lama juga memutuskan untuk menikah, namun sampai saat ini belum dikaruniai anak.

Perselingkuhan

Hadirnya orang ketiga dalam rumah tangga membuat hubungan pasangan suami istri tidak harmonis. Ada beberapa hal yang membuat pasangan tidak setia, diantaranya terkait masalah ranjang, penampilan istri yang tak seperti dulu lagi, dan masalah kesibukan istri terhadap pekerjaan.

Sebagai pasangan suami istri sebaiknya saling berkomitmen dan siap menerima apapun kondisi pasangan. Karena sejatinya menikah bukan untuk sesaat saja, namun menikah merupakan hal yang sakral. Menikah merupakan ibadah yang senantiasa harus dijaga kesuciannya.

Kisah nyata, sepasang suami istri yang tergolong usianya masih muda nyaris bercerai karena suami berselingkuh, bermain judi, dan mabuk-mabukan. Awalnya sang istri mencoba bersabar dan terus mengingatkan suami untuk merubah sifat buruknya. Namun, semakin lama sang istri semakin kesal dan tak tahan dengan kebiasaan buruk suaminya.

Ditambah dengan sikap kasar suami terhadap istri, suami sering memukul istri saat marah, hingga beberapa luka memar membaluti tubuh sang istri. Hingga akhirnya beberapa kali istri ingin berpisah, namun sang istri memikirkan masa depan kedua anaknya. Hingga akhirnya istri memilih mempertahankan pernikahannya meskipun hatinya terluka.

Tinggal seatap dengan orang tua

Saat berkeluarga memang sebaiknya tinggal sendiri tanpa orang tua, karena biasanya perempuan saat harus tinggal bersama dengan mertua akan selalu terjadi konflik batin. Bahkan ada beberapa orang tua yang selalu ikut campur dengan keluarga anak-anaknya, hal ini tentu membuat pasangan suami istri tidak nyaman dan menimbulkan pertengkaran.

Cerita dari beberapa teman yang tinggal serumah dengan mertua mengatakan tidak nyaman. Dikarenakan orang tua terlalu banyak mengatur kehidupan rumah tangganya. Bahkan hingga masalah masakan saja selalu dikomentari, dan disalahkan. Hal seperti ini tentu saja akan membuat perempuan merasa terbawa perasaan dan kesal hingga tidak lagi ingin tinggal bersama mertua.

Cemburu

Biasanya hal ini terjadi pada seorang perempuan, karena perempuan memang pribadi yang baperan (bawa perasaan). Seorang istri sering kali mengecek handphone suami mulai dari chat sampai dengan riwayat telfon. Hal ini istri lakukan bukan karena istri tidak percaya pada suaminya, namun istri khawatir jika ada perempuan yang mencoba menggoda suaminya.

Tak jarang istri sering merasa cemburu saat suami memiliki banyak teman perempuan dan isi chat dengan teman perempuan. Meskipun isi chat tersebut membahas tentang pekerjaan, namun tetap saja hal ini membuat istri merasa berapi-api. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan suami terhadap istri. Karena suami merasa tidak dipercaya.  

Cemburu boleh banget asal masih dalam tahap wajar ya Rara, karena cemburu itu berarti kita memang benar-benar sayang dengan pasangan kita. Namun perlu diingat bahwa kecemburuan yang berlebihan dapat menghancurkan hubunganmu dengan pasangan.

Nah itu tadi beberapa hal yang biasanya muncul dalam permasalahan rumah tangga. Bagaimana Rara sudah jelas bukan. Sekarang saatnya Rara jaga dengan baik hubungan Raradengan pasangan. Jangan sampai masalah seperti itu muncul dan berakhir dengan perceraian.

Nauzubillah ya Rara, semoga keluarga kita dijauhkan dari hal-hal buruk seperti perceraian. Untuk mengatasi setiap permasalahan yang muncul dalam rumah tangga, sebaiknya kita selesaikan dengan kepala dingin. Jangan terburu-buru mengambil sebuah keputusan disaat kita sedang marah. Lebih baik keduanya saling introspeksi diri dan menenangkan diri terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.

Pesan aku nih ya Rara, untuk mengatasi dari semua permasalahan rumah tangga itu kuncinya ada pada komunikasi. So bangun komunikasi yang baik dengan pasangan, serta hindari hal-hal yang sekiranya menyinggung perasaan pasangan. Berusahalah untuk saling terbuka dalam segala hal dan selalu berpikir positif terhadap pasangan.

Pandemi Covid-19 dalam Kaca Mata Pendidikan

        


Pandemi covid-19 yang sampai detik ini masih berada di sekitar kita dan justru semakin banyak virus baru yang beredar diberita, hal ini tentu saja semakin membuat kita resah. Belum lagi covid-19memberikan dampak yang luar biasa dalam segala aspek, baik ekonomi, sosial, dan pendidikan. Di sini saya akan mengulas terkait efek pandemi covid-19 terhadap pendidikan.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan bangsa Indonesia untuk mencerdaskan generasi penerus. Namun semenjak pandemi covid-19 pembelajaran dialihkan dengan melalui daring/sistem online. Hal ini memberikan perubahan yang sangat drastis terhadap pelaksanaan pembelajaran. Secara teknis pembelajaran secara online belum siap dikarenakan banyak faktor, diantaranya dalam hal penggunaan teknologi dan penunjang pembelajaran secara online yang masih dirasa kurang.

Masih banyak pengajar yang belum menguasai teknologi IT, hal ini tentu saja akan menghambat keberlangsungan dalam proses pembelajaran secara online. Bukan hanya pada pengajar saja, namun ternyata beberapa daerah terpencil peserta didik kesulitan mengakses internet karena tidak ada jaringan dan tidak memiliki smartphone. Kedua hal inilah hambatan secara teknis dalam pelaksanaan pembelajaran secara online.

Selain permasalahan teknis muncul beberapa permasalahan yang dialami dari pribadi peserta didik. Selama pandemi covid-19 peserta didik menganggap sekolah libur, sehingga tidak mengikuti pembelajaran dan justru asyik bermain Bersama dengan teman-teman. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius, apabila secara terus menerus pandemi covid-19 belum terentaskan maka akan mengakibatkan terjadinya masa kemunduran dalam hal mencerdaskan bangsa.

Bagaimana tidak mungkin hal itu dapat terjadi, jika motivasi belajar peserta didik saja menurun drastis. Mereka merasa kehilangan arah dan tujuan dalam hidupnya, bahkan ada beberapa peserta didik yang merasa bingung terhadap cita-citanya. Bahkan tak sedikit darimereka merasa putus asa dalam menjalani pembelajaran secara online, hingga mengalami stres.

Stres yang dialami oleh peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut: peserta didik merasa terbebani oleh banyaknya tagihan tugas dari guru sementara peserta didik merasa tidak paham dengan tugas yang diberikan, peserta didik merasa jenuh dengan penjelasan secara tatap maya, karena hal ini sering membuat dirinya tertidur, peserta didik merasa mudah lelah dikarenakan seharian full menatap layar monitor. Beberapa faktor inilah yang menyebabkan peserta didik merasa stres, bahkan ada yang sampai nekat melakukan bunuh diri.

Tingkat stres yang dialami oleh peserta didik tidak bisa dibiarkan begitu saja, hal ini harus segera ditangani agar tidak semakin banyak korban bunuh diri. Setiap sekolah tentu saja harus selalu mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran secara daring dengan menyebarkan angket untuk peserta didik dan juga orang tua. Dengan adanya evaluasi tentu saja aka nada perbaikan dari setiap keluhan yang dialami oleh peserta didik dan orang tua.

Selain evaluasi terhadap keterlaksanaan pembelajaran secara daring sebaiknya pihak sekolah juga dapat memberikan motivasi secara rutin untuk peserta didik agar tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran secara daring. Dengan adanya motivasi, maka peserta didik akan merasa diperhatikan dan tentu saja berefek positif terhadap dirinya.