Nah, sudah tahukah kalian dengan gaya belajar yang cocok dengan pribadi kalian? Begitu banyak orang hampir belum mengetahui gaya beajar yang sesuai karakter pribadinya, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali jenis gaya belajar. Padahal dengan kita mengetahui gaya belajar yang cocok dengan pribadi kita, akan sangat membantu kita dalam belajar/memahami materi. Yuk kita simak baik-baik mengenai gaya belajar.
Sebuah penelitian ekstensif, khususnya di Amerika
Serikat, yang dilakukan oleh Profesor Ken dan Rita Dunn dari universitas St.
John di Jamaica, New York, dan para pakar pemrograman Neuro Linguistik seperti,
Richard Bandler dan John Grinder dan michael Grinder, telah mengidentifikasi
tiga gaya belajar dan komunikasi yang berbeda.(Rose:2003)
1. Visual
Gaya belajar
seperti ini lebih mengutamakan kekuatan penglihatan(mata). Belajar melalui
melihat sesuatu. Artinya, bukti-bukti konkret harus
diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini
mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa
mempercayainya. Ada beberapa karakteristik
yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama
adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk
mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki
kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki
pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat
memiliki kesulitan dalam
berdialog secara langsung, kelima terlalu
reaktif terhadap suara, keenam sulit
mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh
seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.Orang dengan
gaya belajar visual menyukai gambar, diagram, pertunjukkan, peragaan, pemutaran
film atau video sebagai media pembelajaran. Berikut beberapa kharakteristik
pembelajar visual:
- Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
- Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
- Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
- Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
- Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu
- Suka membaca; menonton televisi, film; menerka teka-teki atau mengisi TTS; lebih suka membaca ketimbang dibacakan; lebih suka memperhatikan ekspresi wajah ketika berbicara dengan orang lain.
- Mengingat orang melalui penglihatan(tak pernah melupakan wajah); mengingat kata-kata dengan melihat dan biasanya bagus dalam mengeja atau melafalkan; tetapi butuh waktu lama untuk mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan awalnya.
- Kalau memberi/menerima penjelasan arah lebih suka memakai peta /gambar
- Selera pakaian: bergaya, penampilan penting, warna pilihannya sesuai, tertata atau terkoordinasi
- Menyatakan emosi melalui ekspresi muka.
- Menggunakan kata dan ungkapan seperti: melihat, menonton, menggambarkan, sudut pandang, mencerahkan, perspektif, mengungkapkan, tampak bagiku, meneropong, fokus, cemerlang, bersemangat, dan sebagainya.
- Aktivitas kreatif: menulis, menggambar, melukis, merancang, melukis di udara.
- Cenderung berbicara cepat, tetapi mungkin cukup pendiam di dalam kelas.
- Berhubungan dengan orang lain lewat kontak mata dan ekspresi wajah
- Saat diam suka melamun atau menatap ke atas.
- Menjalankan bisnis atas dasar hubungan personal antarwajah
- Punya ingatan visual bagus. (ingat dimana meninggalkan sesuatu beberapa hari yang lalu.
- Merespon lebih bagus ketika diperlihatkan sesuatu ketimbang diceritakan sesuatu.
uPergunakanlah buku-buku yang banyak mempergunakan ilustrasi gambar dan warna
uPergunakanlah selalu highlighter, atau bolpoint warna-warni untuk menggaris bawahi bagian-bagaian yang penting dari buku catatan atau buku cetakanya.
uBerusahalah belajar di tempat yang memiliki sistem penerangan yang baik.
uHindari tempat belajar dari gangguan-gangguan visual (TV, gambar-gambar, cermin, jendela kaca yg memungkinkan untuk melihat orang lalu lalang.
uBerusahalah untuk selalu melengkapi buku catatan
uCobalah untuk memvisualisasikan atau membayangkan apa yg hendak diingat
uCobalah untuk membuat catatan bahan pelajaran dengan format yang lebih sistematis
uCobalah untuk menuangkan ide secara tertulis dalam segala situasi. (eg. Menulis diary, membawa buku saku)
uBuatlah papan kecil dari stereofoam atau whiteboard kecil di tembok dekat meja belajar untuk menempelkan catatan” kecil atau jadwal penting.
uPasanglah poster yang berisi kata-kata mutiara yang dapat memberikan inspirasi dan menyemangati dirimu dalam belajar dan meraih cita-cita
uCobalah selalu menggunakan Mind Map “Peta Pikiran” untuk mencatat,meringkas, dan mengkaji ulang materi pelajaran yang sedang atau
sudah di kaji.
2. Auditori
Gaya belajar
Auditory lebih mengutamakan kekuatan pendengaran (telinga) Belajar melalui
mendengarkan sesuatu. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan
pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya,
kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi
itu. Karakter pertama orang
yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap
melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan
secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.Orang dengan
gaya belajar auditory lebih menyukai kaset audio, ceramah perkuliahan, diskusi,
debat dan instruksi dalam proses belajar mengajar. Kharakteristik pembelajar
auditori yaitu:
- Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
- Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
- Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas
- Suka mendengar radio, musik, sandiwara, drama, debat; lebih suka cerita yang dibacakan kepadanya dengan berbagai ekspresi
- Ingat dengan baik nama orang; bagus dalam mengingat fakta; suka berbicara dan mempunyai perbendaharaan kata yang luas
- Menerima dan memberikan penjelasan arah dengan kata-kata (verbal); senang menerima instruksi secara verbal
- Selera: yang penting label, mengetahui siapa perancangnya dan dapat menjelaskan pilihan pakaiannya.
- Mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada bicara atau vokal
- Menggunakan kata-kata dan ungkapan seperti: kedengarannya benar, membangkitkan lonceng, mendengarkan apa yang anda katakan, ceritakan, dengarkan, panggil, lantang, jelas, lebih dari cukup, teguran, jaga lidah anda, ungkapkan diri anda, memberi perhatian, berkata benar, dan sebagainya
- Aktivitas kreatif: menyanyi, mendongeng, mengobrol apa saja, bermain musik, membuat cerita lucu, berdebat, berfilosofi.
- Berbicara dengan kecepatan sedang; suka bicara bahkan dalam kelas.
- Berhubungan dengan orang lain lewat dialog, diskusi terbuka.
- Dalam keadaan diam, suka bercakap-cakap dengan dirinya sendiri atau bersenandung,
- Suka menjalankan bisnis melalui telepon.
- Cenderung mengingat dengan baik dan menghafal kata-katadan gagasan-gagasan yang pernah diucapkan.
- Merespons lebih baik tatkala mendengar informasi ketimbang membacanya.
Tips dan Strategi bagi pembelajar Auditori:
uCobalah untuk membawa Voice
Recorder (Perekam Suara) atau tape recorder
saat mendengarkan pelajaran di kelas
uKetika selesai belajar, cobalah meminta bantuan kepada orang terdekat (keluarga, guru, teman) untuk membuat evaluasi dengan cara melakukan Tanya jawab mengenai bahan pelajaran yang telah dipelajari atau buatlah dramatisasi yang menggunakan peran “guru dan murid”
uCobalah untuk melagukan apa yang ingin diingat
uCobalah untuk mencari tempat belajar yang nyaman, bebas dari gangguan suara dan keributan
uCobalah ketika sedang berpikir atau mengingat sesuatu upayakan selalu mengucapkan dg keras-keras
uCobalah selalu menggunakan Mind Map “Peta Pikiran” untuk mencatat, meringkas, dan mengkaji ulang materi pelajaran yang sedang atau sudah
disajikan.
3. Kinestetik
Gaya belajar
kinestetik lebih mengutamakan keterlibatan aktivitas fisik secara langsung.
Belajar melalui aktivitas fisik. Tentu saja ada beberapa
karakteristik model
belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah
menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus
membaca penjelasannya.Media pembelajaran yang disukai antara lain bermain
peran, kunjungan wisata, lebih menyukai pelajaran praktek ketimbang teori.
Berikut kharakteristik pembelajar kinestetik:
- Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
- Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
- Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
- Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, simbol dan lambang
- Menyukai praktek/ percobaan
- Menyukai permainan dan aktivitas fisik
- Menyukai kegiatan aktif, baik sosial maupun olahraga, seperti menari dan lintas alam.
- Ingat kejadian-kejadian; hal-hal yang terjadi.
- Memberikan dan menerima penjelasan arah dengan mengikuti jalan yang dimaksud-“lebih mudah apabila anda mengikuti saya saja”.
- Selera: nyaman dan “rasa” bahan lebih penting daripada gaya.
- Mengungkapkan emosi melalui bahasa tubuh-gerak/nada otot.
- Menggunakan kata dan ungkapan seperti: merasa, menyentuh, menangani, mulai dari awal, menaruh kartu di meja, meraba, memegang, memetik dawai, mendidihkan bergandengan tangan, mengatasi, menahan, tajam laksana pisau.
- Aktivitas kreatif: kerajinan tangan, berkebun, menari, berolahraga
- Berbicara agak lambat.
- Berhubungan dengan orang lain lewat kontak fisik, mendekat/akrab, menyentuh.
- Dalam keadaan diam selalu merasa gelisah; tidak bisa duduk tenang.
- Suka melakukan urusan seraya mengerjakan sesuatu.
- Ingat lebih baik menggunakan alat bantu belajar tiga dimensi
- Belajar konsep lebih baik dengan menangani objek secara fisik.
Tips dan Strategi bagi pembelajar kinestetik:
uPada saat belajar, cobalah untuk mencari “azas manfaat” dari apa yg sedang
dipelajari. (hal ini dimaksudkan untuk lebih memotivasi diri)
uBerusaha untuk selalu mempergunakan highlighter
yang mewakili warna kontras
pd bagian” penting dari catatan atau bahan pelajaran.
uSaat belajar, aturlah jadwal dengan tepat. Pergunakan waktu dengan efektif
uCobalah untuk berada dlm posisi berdiri ketika sedang belajar dan biarkan untuk melakukan aktifitas selingan (menggerakkan tubuh)
uCobalah memasang poster “bergerak” di ruang belajar
uCobalah selalu menggunakan Mind Map “Peta Pikiran” untuk mencatat
meringkas, dan mengkaji ulang materi pelajaran yang sedang atau sudah disajikan.
Seseorang bisa saja memiliki sebagian karakteristik
pelajar visual, auditori dan kinestetik sekaligus. Artinya, dia bisa saja
menjadi pelajar visual, sekaligus menjadi pelajar auditori; atau pelajar
kinestetik, yang juga mampu untuk belajar secara visual.. Kita bisa menggunakan
salah satu gaya belajar dalam menyerap informasi. Kita juga bisa menggunakan
kombinasi diantara ketiga gaya belajar tersebut. Namun, tentu saja ada suatu
kecenderungan dalam diri kita, gaya belajar mana yang lebih cocok dengan kita.
Jika seseorang mampu mengidentifikasi gaya belajar yang cocok dengan dirinya,
maka dia akan mampu menyerap informasi secara efesien. Nah sekarang silahkan tes gaya belajar kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar